ENZIM RESTRIKSI ATAU ENDONUKLEASE

Posted by uminati fatul chusnah on Tuesday, May 29, 2012

Enzim restriksi atau endonuklease restriksi adalah enzim yang memotong molekul DNA. Enzim ini memotong DNA pada rangka gula-fosfat tanpa merusak basa. Setiap enzim mempunyai sekuens pengenalan yang unik pada utas DNA. Sekuen pengenalan atau sering disebut juga situs pengenalan merupakan sekuen DNA yang menjadi tempat menempelnya enzim restriksi dan melakukan pemotongan pada sekuen tersebut. Panjang sekuen pengenalan enzim restriksi berbeda-beda, seperti enzim EcoRI, SacI, dan SstI. Enzim restriksi endonuklease (enzim restriksi) mengenali urutan nukleotida spesifik dan memotong DNA pada posisi di antara atau di luar sekuen yang dikenalinya tersebut. Enzim ini telah ditemukan lebih dari 30 tahun yang lalu sehubungan dengan fenomena pemotongan yang spesifik terhadap bakteri inang dan modifikasi oleh virus bakteri. Bakteri pada mulanya tahan terhadap infeksi virus karena bakteri memiliki sistem pertahanan dengan merusak molekul DNA asing yang masuk ke dalam selnya. Enzim restriksi yang berhasil dimurnikan pertama kali adalah EcoRI dan EcoRII dari Escherichia coli, dan HindII dan HindIII dari Haemophilis influenza. Enzim-enzim tersebut diketahui memotong DNA pada urutan basa tertentu yang spesifik, yang menghasilkan fragmen-fragmen seukuran gen yang dapat disambungkan kembali. Para peneliti dengan cepat segera mengetahui bahwa enzim restriksi merupakan alat biologis baru yang dapat digunakan untuk mempelajari organisasi, fungsi, dan ekspresi gen. Secara alami, bakteri menghasilkan enzim restriksi untuk memotong dan menghancurkan menghancurkan DNA virus yang menginfeksinya. Sampai saat ini sudah banyak jenis enzim restriksi yang telah ditemukan dan diisolasi dari berbagai spesies bakteri. Nama setiap enzim restriksi diawali dengan tiga huruf yang menyatakan nama bakteri yang menghasilkan enzim tersebut. Setiap enzim restriksi mengenal sekuens tertentu dan mampu memotong bagian yang khas pada DNA. Bagian pada DNA yang dikenai aksi pemotongan oleh enzim restriksi ini dinamakan sekuens pengenal. Suatu sekuens pengenal sebenarnya adalah sejumlah urutan basa nitrogen tertentu yang oleh enzim restriksi dikenali sebagai tempat atau bagian yang akan dipotongnya. Salah satu contoh enzim retriksi adalah enzim EcoRI yang telah diisolasi pertama kali oleh Herbert Boyer pada tahun 1969 dari bakteri Escherichia coli. Enzim EcorI memotong DNA pada bagian yang urutan basanya GAATTC karena bagian inilah sekuen pengenal bagi EcoRI. Pada sekuens pengenal tersebut, Enzim EcoRI memotongnya bagian atau situs antara G (guanin) dan A (adenin). Pada DNA utas ganda, sekuen GAATTC ini akan berpasangan dengan pasangan sekuen yang sama tetapi berlawanan arah. Jadi pasangan GAATTC adalah CTTAAG. Pada pasangan sekuen ini enzim EcoRI ini memotong bagian antara A dan G. Sebagai akibatnya, potongan-potongan atau fragmen-fragmen DNA utas ganda yang dihasilkan akan memliki ujung berutas tunggal. Ujung seperti ini yang dikenal dengan istilah sticky ends atau cohesive ends. Ujung blunt atau flush menghasilkan fragmen yang double-stranded sedangkan ujung sticky atau cohesive menunjukkan enzim restriksi endonuklease pada posisi yang berbeda dari dua untai DNA yang komplementer. Beberapa pemotong ujung sticky menghasilkan ujung 5’ atau ujung 3’ yang menggantung. Kemampuan memotong DNA pada sisi spesifik menjadi tonggak penting dalam pengembangan manipulasi DNA saat ini. Penamaan enzim restriksi didasarkan pada sistem sederhana yang diusulkan oleh Smith and Nathans. Nama enzim (seperti BamHI, EcoRI) menunjukkan asal enzim, tetapi tidak menunjukkan informasi sekuen pengenal. Sisi pengenalan enzim restriksi pada umumnya adalah urutan basa nitrogen dengan panjang 4, 5, atau 6 pasang basa nitrogen seperti AGCT (untuk AluI), GAATTC (untuk EcoRI), dan lain sebagainya. Masing-masing enzim restriksi memotong urutan basa nitrogen pada sisi spesifik. Dua enzim berbeda dapat mempunya urutan pengenalan yang sama, tetapi memotong DNA pada titik berbeda di dalam urutan basa tersebut. Ada tiga tipe enzim restriksi endonuklease yaitu tipe I, II dan III. Enzim restriksi endonuklease tipe I dan III jarang digunakan, karena hasil pemotongannya tidak tepat pada sekuens yang diinginkan, sedangkan enzim restriksi endonuklease tipe II dapat memotong tepat atau dekat dengan sekuens yang diinginkan. Berikut adalah Gambar 1. Pemotongan molekul DNA dengan enzim restriksi endonuklease tipe I, II, dan III Berikut adalah contoh daftar mikroba penghasil enzim retriksi beserta sekuen pengenalnya. NAMA ENZIM SEKUENS PENGENAL ORGANISME ASAL EcoRI G AATTC Escherichia coli HindIII A AGCTT Haemophilus influenzae HhaI GCG C Haemophilus haemolyticus TaqI T CGA Thermus aquaticus BsuRI GG CC Bacillus subtilis BalI TGG CCA Brevibacterium albidum NotI GC GGCCGC Nocardia otidis-caviarum BamHI G GATCC Bacillus amylolyquefaciens SmaI CCC GGG Serratia marcescens
More aboutENZIM RESTRIKSI ATAU ENDONUKLEASE

Apa Perbedaan Model dan Metode?????

Posted by uminati fatul chusnah

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah (2) demonstrasi (3) diskusi (4) simulasi (5) laboratorium (6) pengalaman lapangan (7) brainstorming (8) debat (9) simposium Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu model pembelajaran. pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran. Disain pembelajaran adalah upaya untuk merencanakan dan menyusun, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran secara sistematis. Pendekatan pembelajaran adalah muatan-muatan etis-paedagogis yang menyertai kegiatan proses pembelajaran yang berisi religius/spiritual, Rasional/intelektual, Emosional, Fungsional, Keteladanan, Pembiasaan, dan Pengalaman. Strategi pembelajaran adalah cara-cara tertentu yang digunakan secara sistematis & prosedural dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Contoh : contextual teaching-learning, Quantum teaching-learning, Active learning, Mastery learning, Discovery-inquiry learning, cooperative Learning dan PAIKEM. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil belajar yang berbeda dalam kondisi yang berbeda berdasarkan kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan ( Ceramah, tanya jawab, diskusi, dll ). Model pembelajaran kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (dick & carey, weils, benety, dll)
More aboutApa Perbedaan Model dan Metode?????

JAMUR BENANG

Posted by uminati fatul chusnah

Jamur adalah sekelompok organisme yang digabungkan dalam takson Kingdom Fungi berdasarkan system Whittaker. Kingdom fungi mempunyai ciri khas yaitu bersifat heterotrof yang mengabsorbsi nutrient dan memiliki kitin pada dinding selnya. Jamur dapat bersifat saprotrop dengan mendapatkan nutrisi dari organisme lain yang mati, bersifat parasit dengan mengisap nutrisi dari organisme hidup, atau dengan bersimbiosis mutualisme dengan satu organisme. Produksi kitin, sejenis polisakarida, adalah synapomorphy (sifat yang serupa) antara fungi, choanoflagellata dan hewan. Hal ini menjadi bukti bahwa secara evolusioner, fungi lebih dekat ke hewan dibandingkan tumbuhan. Tetapi fungi mempunya penggunaan kitin yang berbeda dengan hewan. Hewan hanya memproduksi kitin pada bagian tertentu, misalnya sebagai rangka luar, rambut atau kuku, sementara fungi memiliki kitin sebagai pembentuk dinding pada seluruh selnya. Adanya kitin juga membantu membedakan antara fungi dan eukariota lain, seperti protista. Jamur benang atau kapang adalah golongan fungi yang membentuk lapisan jaringan miselium dan spora yang tampak, tetapi tidak dapat membentuk badan buah yang makroskopis. Misselium terdiri dari filament tubular yang tumbuh yaitu hifa. Antara satu hifa dengan hifa yang lain biasanya dipisahkan oleh septa. Septa memiliki pori-pori yang memungkinkan organel, bahkan terkadang nucleus, untuk lewat. Ada beberapa jamur yaitu : 1. Rhizopus sp. Rhizopus sp. adalah genus jamur benang yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales. Rhizopus sp. mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah memiliki hifa coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus sp. yang juga disebut stolon menyebar diatas substratnya karena aktivitas dari hifa vegetatif. Rhizopus sp. bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang bertangkai. Gambar :
2. Mucor sp. Mucor adalah genus fungi yang berasal dari ordo Mucorales yang merupakan fungi tipikal saprotrop pada tanah dan serasah tumbuhan. Hifa vegetatifnya bercabang-cabang, bersifat coenositik dan tidak bersepta. Mucor berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk sporangium yang ditunjang oleh batang yang disebur sporangiofor. Ciri khas pada Mucor adalah memiliki sporangium yang berkolom-kolom atau kolumela (Singleton dan Sainsbury, 2006). gambar :
3. Penicillium sp. Penicillium sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota. Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium disebut konidiofor, dan spora yang dihasilkannya disebut konidia. Konidium ini memiliki cabang-cabang yang disebut phialides sehingga tampak membentuk gerumbul. Lapisan dari phialides yang merupakan tempat pembentukan dan pematangan spora disebut sterigma. Beberapa jenis Penicillium sp. yang terkenal antara lain P. notatum yang digunakan sebagai produsen antibiotik dan P. camembertii yang digunakan untuk membuat keju biru (Purves dan Sadava, 2003). 4. Aspergillus sp. Aspergillus sp., seperti Penicillium sp., berasal dari ordo yang sama yaitu Hypomycetes. Aspergillus sp. membentuk badan spora yang disebut konidium dengan tangkainya konidiofor. Aspergillus sp. memiliki ciri khas yaitu memiliki sterigma primer dan sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali. Salah satu contoh jamur ini adalah Aspergillus orizae yang digunakan untuk pembuatan tempe dan Aspergillus flavus yang memproduksi aflatoxin, zat karsinogenik terkuat yang pernah ditemukan (Robinson, 2001). 5. Monilia sp. Monilia sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota. Sekarang nama genus Monilia tidak dipakai lagi dan diganti dengan Candida. Candida sp. tergolong jamur tidak sempurna, karena tidak memiliki siklus seksual yang jelas, walaupun analisis genom pada spesies Candida albicans memiliki pengulangan yang mengindikasikan kemungkinan siklus seksual. Bentuk Candida sp. menyerupai khamir walau tergolong jenis jamur benang. Antara hifa satu dengan yang lainnya tiak berikatan erat sehingga sel gampang terlepas dan membentuk tunas. Candida sp. jarang membentuk misellium maupun konidium, dan bila ada, biasanya bersifat rudimenter. Metode perkembangbiakan Candida sp. lebih didominasi cara pertunasan. Candida sp. dapat ditemukan hidup saprotrof di tanah, makanan, tanaman dan beberapa jenis hidup secara parasit di tubuh hewan atau manusia, contohnya Candida albicans yang hidup di saluran kelamin manusia. (Singleton dan Sainsbury, 2006).
More aboutJAMUR BENANG

Cara pembuatan susu asin yogurt

Posted by uminati fatul chusnah on Saturday, March 17, 2012

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Siapkan susu yang sudah dicairkan dengan air matang sebanyak 1 liter lalu tambahkan susu krim sebanyak 15%.
2. Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit tetapi jangan sampai mendidih. Hal ini hanya bertujuan untuk menguapkan air sehingga nantinya akan terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.
3. Jika sudah, solid yoghurt lalu diangkat dan didinginkan kira-kira sampai hangat-hangat kuku baru kemudian ditambahkan bibit yoghurt sebanyak 2 – 5% dari jumlah yoghurt yang sudah mengental tadi. Bibit yoghurt memang tidak dijual di pasaran secara bebas tetapi dapat anda peroleh disalah satu toko. Atau secara sederhananya kita dapat menggunakan yogurt yang plain (tanpa rasa tambahan), tanpa gula dan tanpa aroma sebagai bibit yoghurt.
4. Diamkan selama 24 jam dalam wadah tertutup untuk menghasilkan rasa asam dan bentuk yang kental .
5. Semakin tinggi total solidnya maka cairan bening yang tersisa semakin sedikit, dan yoghurt yang dihasilkan semakin bagus. Solid yoghurt yang belum diberikan tambahan rasa ini dapat juga dijadikan bibit yoghurt untuk pembuatan selanjutnya.
6. Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan sirup atau gula bagi yang tidak kuat asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan perasa tambahan makanan seperti rasa jeruk, strawberry dan leci yang dapat kita peroleh di apotek-apotek. Yoghurt dapat disajikan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga dapat disajikan bersama salad buah sebagai sausnya ataupun sebagai bahan campuran es buah.
7. Yoghurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik ataupun kaca. Kalaupun kita ingin menggunakan wadah plastik sebaiknya yang agak tebal, akan tetapi bila ingin menyimpan yoghurt untuk waktu yang lebih lama sebaiknya menggunakan wadah kaca.
More aboutCara pembuatan susu asin yogurt

Cara membuat mentega

Posted by uminati fatul chusnah

1. Susu diambil kepala susunya.
2. Kepala susu dipasteurisir sehingga bakteri-bakteri yang berbahaya akan mati.
3. Segera didinginkan untuk menghilangkan rasa yang timbul waktu dipasteurisir.
4. Kepala susu diasamkan pada suhu rendah di dalam bak selama 20 jam dengan cara dibubuhi bakteri-bakteri asam susu yang memberi juga rasa sedap.
5. Setelah terlihat kental, kepala susu yang asam tersebut dimasukkan dalam wadah lalu digoyang-goyngkan dengan mesin selama 30 menit. Bagian-bagian lemak dari kepala susu akan bergumpal-gumpal dan mengapung.
6. Gumpalan-gumpalan mentega dikeluarkan dan dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan sisa-sisa susu.
7. Jika mentega sudah keras, maka diuli agar sisa-sisa air dan susu dpat keluar.
8. Bubuhi garam secukupnya.
9. Diamkan selama 12 jam lantas diuli lagi untuk menghilangkan sisa-sisa air yang masih ada.
10. Dibungkus atau dimasukkan dalam kaleng.
More aboutCara membuat mentega

Cara membuat keju

Posted by uminati fatul chusnah

Bahan- bahan diperlukan.
1. Cawan susu segar
2. 4 sudu teh cuka makan(bukan cuka getah ye) atau jus lemon.
3. Garam
Cara-cara membuatnya:
1. Masak susu dalam periuk dan sentiasa kacau sehingga mendidih. Pastikan sentiasa dikacau bagi mengelakkan susu hangus.
2. Tutup api apabila susu sudah mendidih tapi biarkan periuk atas dapur.
3. Masukkan 4 sudu cuka dalam susu dan kacau, susu akan bertukar menjadi dadih dan meninggalkan air dipanggil whey(aku tak tau apa dipanggil dalam bm)
4. Kacau rata dan biarkan selama 5-10 minit di atas dapur.
5. Letakkan penapis(penapis santan pun boleh) atas besen. Letakkan kain bersih atas penapis santan. Tuang dadih dalam periuk ke atas kain untuk memisahkan daripada air.
6. Tekan keju untuk memaksa air keluar dari keju.
7. Tambah sedikit garam dan tekan lagi bagi menghilangkan lembapan.
8. Masukkan dalam bekas atau biarkan sahaja dalam bentuk bebola.
9. Masukkan dalam peti sejuk. Selepas itu bolehlah dimakan seperti biasa
More aboutCara membuat keju

Chusnah Visitor

free counters

Yang Udah Berkunjung